Peran Guru dalam Mengembangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Peran guru dalam mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi sangatlah penting dalam dunia pendidikan. Sebagai agen perubahan di kelas, guru memiliki tanggung jawab besar dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa agar dapat mengembangkan kompetensi yang diperlukan di era modern ini.
Menurut Mulyasa (2013), guru memiliki peran kunci dalam mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi. Guru harus mampu memahami secara mendalam kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa dan merancang pembelajaran yang dapat mengembangkan kompetensi tersebut. Dengan kata lain, guru harus menjadi desainer kurikulum yang dapat menciptakan pengalaman belajar yang relevan dan bermakna bagi siswa.
Dalam konteks ini, peran guru sebagai fasilitator pembelajaran sangatlah vital. Guru tidak hanya sekadar menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga harus mampu mengarahkan siswa untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang sesuai dengan kompetensi yang diinginkan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ahman (2018), “Guru harus menjadi pembimbing yang mampu membantu siswa dalam mencapai kompetensi yang diharapkan.”
Selain itu, guru juga harus senantiasa melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mencapai kompetensi yang ditargetkan dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk perbaikan ke depan. Sebagaimana disampaikan oleh Sudjana (2015), “Evaluasi merupakan bagian integral dari pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, karena dengan evaluasi guru dapat mengetahui efektivitas pembelajaran yang telah dilakukan.”
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi sangatlah krusial. Guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai perancang, fasilitator, dan evaluator pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu terus mengembangkan diri dan meningkatkan keterampilan profesionalnya agar dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang relevan dan bermakna bagi siswa.